Jumat, 09 Desember 2011

KATA-KATA MUTIARA CINTA



KATA-KATA MUTIARA CINTA  
Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.
Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.
Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.
Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.
Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.
Cinta…
 
Jika anda memilikinya, anda tidak memerlukan sesuatu pun yang lain
Dan jika anda tidak memilikinya, apa pun yang lain yang anda miliki tidak banyak berarti
Cinta tidak dapat dipaksakan
Cinta tidak dapat dibujuk dan digoda
Cinta muncul dari Surga tanpa topeng dan tanpa dicari
Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.
Cinta yang dikaitkan dengan kepentingan pribadi akan berubah menjadi putus asa.
Cinta bukanlah dari kata-kata tetapi dari segumpal keinginan diberi pada hati yang memerlukan.
Cinta pertama adalah kenangan, Cinta kedua adalah pelajaran, dan cinta yang seterusnya adalah satu keperluan karena hidup tanpa cinta bagaikan masakan tanpa garam. Karena itu jagalah cinta yang dianugerahkan itu sebaik-baiknya agar ia terus mekar dan wangi sepanjang musim.
Tangisan bukanlah pengobat cinta karena ia tidak mengerti perjalanan hati nurani.
Siapapun pandai menghayati cinta, tapi tak seorangpun pandai menilai cinta karena cinta bukanlah suatu objek yang bisa dilihat oleh kasat mata, sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan.
Dalam sebuah percintaan, janganlah kamu sesali perpisahan tetapi sesalilah pertemuan. Karena tanpa pertemua tidak akan ada perpisahan.
Ibaratkanlah kehilangan cinta itu seumpama hilangnya cincin permata di lautan luas yang tiada bertepi dan harus dilupakan.
Cinta yang suci dapat dilihat dari pengorbanan seseorang, bukanlah dari pemberian semata.
Hidup tanpa cinta seperti makanan tanpa garam. Oleh karena itu, kejarlah cinta seperti kau mengejar waktu dan apabila kau sudah mendapat cinta itu, jagalah ia seperti kau menjaga dirimu. Sesungguhnya cinta itu karunia Tuhan Yang Maha Esa.
Cinta sebenarnya tidak buta. Cinta adalah sesuatu yang murni, luhur dan diperlukan. Yang buta adalah bila cinta itu menguasai dirimu tanpa suatu pertimbangan.
Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu, jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang dihatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh dihatimu.
Cinta tidak selalu bersama jodoh, tapi jodoh selalu bersama cinta.
Cinta lebih mudah mekar dihati yang sedang dilanda kecewa, cinta seperti ini adalah cinta yang mengharapkan belas kasihan, oleh karena itu, bila sepi telah punah maka biasanya cinta juga akan turut terbang.
Cinta dimulai dengan senyuman, tumbuh dengan dekapan dan seringkali berakhir dengan air mata.
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.
Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping. Dan hanya dengan mendengar kata “Hai”�darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.
Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.
Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.
Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.
Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.
Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !
Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya.
Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya.
Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.
Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.
Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.
Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan.
Jika kamu mengerti seperti apa cinta yang tulus, cintailah aku seperti itu. Jangan lebih, sebab hanya cinta seperti itu yang kubutuh.
Jika kamu mengerti seperti apa kasih suci itu, kasihilah diriku, seputih kasih itu, karena hanya putih kasihmu yang kumau.
Jika memang benar kau dan aku ditakdirkan bersatu, maka takkan ada satupun yang bisa memisahkan kita.
Hal terberat yang kita lakukan adalah melihat orang yang kita cintai mencintai orang lain.
Hanya diperlukan waktu semenit untuk menafsir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.
Rasa cinta akan semakin terasa ketika kita kehilangan dan sadar bahwa betapa kita telah menyia-nyiakannya.
Aku mencintaimu kekasihku, sebelum kita berdekatan, sejak pertama kulihat engkau. Aku tahu ini adalah takdir. Kita akan selalu bersama dan tidak akan ada yang memisahkan kita.
Cinta adalah tamu yang selalu datang tanpa undangan tapi kepergiannya tidak pernah diharapkan. Dan sesungguhnya hati akan merasa memiliki cinta apabila cinta itu telah pergi.
Cintailah orang yang kau cintai sekedarnya saja siapa tahu pada suatu hari kelak ia akan berbalik menjadi orang yang kau benci dan bencilah orang yang kau benci sekedarnya saja siapa tahu pada suatu hari kelak ia akan menjadi orang yang kau cintai.
Satu-satunya tujuan dalam suatu hubungan adalah belajar bagaimana kita dapat menjadi manusia yang mencinta.
Ketika cinta memanggilmu maka dekatilah dia walau jalannya terjal berliku, jika cinta memelukmu maka dekaplah ia walau pedang di sela-sela sayapnya melukaimu. (Kahlil Gibran)
Jatuh cinta adalah hal yang mudah, memeliharanya pun tak sulit, kesepian manusia sudah cukup menjadi penyebabnya. Yang sulit dicari adalah teman yang kehadirannya terus menerus menjadikan dia orang yang terus diinginkan. (Anna Loise Strong)
Aku mencintaimu bukan karena dirimu, tetapi dikarenakan bagaimana aku ketika bersamamu. (Roy Croft)
Aku tidak pernah tahu bagaimana cara memuja sampai aku mengetahui bagaimana cara mencinta. (Henry Word Beercher)
Dengan sentuhan cinta setiap orang menjadi penyair. (Plato)
Jika Anda bisa membuat orang lain tertawa, maka Anda akan mendapatkan semua cinta yang Anda inginkan. (Art Buchwald)
Cinta bukanlah sumber kebahagiaan tetapi ketiadaan adalah sumber kesedihan. (Russel)
Ketika kekuatan akan cinta melebihi kecintaan akan kekuasaan, maka dunia pun menemukan kedamaian. (Jimi Hendrix)
Mencintai artinya berbagi kebahagiaan demi kebahagiaan orang yang kita cintai. (GW Von Leibnitz)
Kebahagiaan utama dalam hidup adalah keyakinan bahwa kita dicintai. (Victor Huo)
Kita dibentuk dan diperindah oleh apa yang kita cintai. (Johan Wolfgang Von Goethe)
Usia tidak melindungi anda dari cinta, tetapi cinta melindungi anda dari usia. (Jeanne Moureau)

Kamis, 01 Desember 2011

Pendidikan yang bermoral

Nama & E-mail (Penulis): Amirul Mukminin
Saya Dosen di UPT – Kebahasaan UNJA/ASM Jambi, Manager LPK Bahasa Inggris-MEC
Tanggal: 23 January 2003
Judul Artikel: PENDIDIKAN NASIONAL YANG BERMORAL
Topik: Pendidikan Nasional

Artikel: Oleh Amirul Mukminin

Memang harus kita akui ada diantara (oknum) generasi muda saat ini yang mudah emosi dan lebih mengutamakan otot daripada akal pikiran. Kita lihat saja, tawuran bukan lagi milik pelajar SMP dan SLTA tapi sudah merambah dunia kampus (masih ingat kematian seorang mahasiswa di Universitas Jambi, awal tahun 2002 akibat perkelahian didalam kampus). Atau kita jarang (atau belum pernah) melihat demonstrasi yang santun dan tidak menggangu orang lain baik kata-kata yang diucapkan dan prilaku yang ditampilkan. Kita juga kadang-kadang jadi ragu apakah demonstrasi yang dilakukan mahasiswa murni untuk kepentingan rakyat atau pesanan sang pejabat.
Selain itu, berita-berita mengenai tindakan pencurian kendaraan baik roda dua maupun empat, penguna narkoba atau bahkan pengedar, pemerasan dan perampokan yang hampir setiap hari mewarnai tiap lini kehidupan di negara kita tercinta ini banyak dilakukan oleh oknum golongan terpelajar. Semua ini jadi tanda tanya besar kenapa hal tersebut terjadi?. Apakah dunia Pendidikan (dari SD sampai PT) kita sudah tidak lagi mengajarkan tata susila dan prinsip saling sayang – menyayangi kepada siswa atau mahasiswanya atau kurikulum pendidikan tinggi sudah melupakan prinsip kerukunan antar sesama? Atau inikah hasil dari sistim pendidikan kita selama ini ? atau Inikah akibat perilaku para pejabat kita?
Dilain pihak, tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme yang membuat bangsa ini morat-marit dengan segala permasalahanya baik dalam bidang keamanan, politik, ekonomi, sosial budaya serta pendidikan banyak dilakukan oleh orang orang yang mempunyai latar belakang pendidikan tinggi baik dalam negri maupun luar negri. Dan parahnya, era reformasi bukannya berkurang tapi malah tambah jadi. Sehingga kapan krisis multidimensi inI akan berakhir belum ada tanda-tandanya.
PERLU PENDIDIKAN YANG BERMORAL
Kita dan saya sebagai Generasi Muda sangat perihatin dengan keadaan generasi penerus atau calon generasi penerus Bangsa Indonesai saat ini, yang tinggal, hidup dan dibesarkan di dalam bumi republik ini. Untuk menyiapkan generasi penerus yang bermoral, beretika, sopan, santun, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa perlu dilakukan hal-hal yang memungkin hal itu terjadi walaupun memakan waktu lama.
Pertama, melalui pendidikan nasional yang bermoral (saya tidak ingin mengatakan bahwa pendidikan kita saat ini tidak bermoral, namun kenyataanya demikian di masyarakat). Lalu apa hubungannya Pendidikan Nasional dan Nasib Generasi Penerus? Hubungannya sangat erat. Pendidikan pada hakikatnya adalah alat untuk menyiapkan sumber daya manusia yang bermoral dan berkualitas unggul. Dan sumber daya manusia tersebut merupakan refleksi nyata dari apa yang telah pendidikan sumbangankan untuk kemajuan atau kemunduran suatu bangsa. Apa yang telah terjadi pada Bangsa Indonesia saat ini adalah sebagai sumbangan pendidikan nasional kita selama ini.
Pendidikan nasional selama ini telah mengeyampingkan banyak hal. Seharusnya pendidikan nasional kita mampu menciptakan pribadi (generasi penerus) yang bermoral, mandiri, matang dan dewasa, jujur, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, berperilaku santun, tahu malu dan tidak arogan serta mementingkan kepentingan bangsa bukan pribadi atau kelompok.Tapi kenyataanya bisa kita lihat saat ini. Pejabat yang melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme baik di legislative, ekskutif dan yudikatif semuanya orang-orang yang berpendidikan bahkan tidak tanggung-tanggung, mereka bergelar dari S1 sampai Prof. Dr. Contoh lainnya, dalam bidang politik lebih parah lagi, ada partai kembar , anggota dewan terlibat narkoba, bertengkar ketika sidang, gontok-gontokan dalam tubuh partai karena memperebutkan posisi tertentu (Bagaimana mau memperjuangkan aspirasi rakyat kalau dalam diri partai saja belum kompak).
Dan masih ingatkah ketika terjadi jual beli kata-kata umpatan (“bangsat”) dalam sidang kasus Bulog yang dilakukan oleh orang-orang yang mengerti hukum dan berpendidikan tinggi. Apakah orang-orang seperti ini yang kita andalkan untuk membawa bangsa ini kedepan? Apakah mereka tidak sadar tindak-tanduk mereka akan ditiru oleh generasi muda saat ini dimasa yang akan datang? Dalam dunia pendidikan sendiri terjadi penyimpangan-penyimpang yang sangat parah seperti penjualan gelar akademik dari S1 sampai S3 bahkan professor (dan anehnya pelakunya adalah orang yang mengerti tentang pendidikan), kelas jauh, guru/dosen yang curang dengan sering datang terlambat untuk mengajar, mengubah nilai supaya bisa masuk sekolah favorit, menjiplak skripsi atau tesis, nyuap untuk jadi pegawai negeri atau nyuap untuk naik pangkat sehingga ada kenaikan pangkat ala Naga Bonar.
Di pendidikan tingkat menengah sampai dasar, sama parahnya, setiap awal tahun ajaran baru. Para orang tua murid sibuk mengurusi NEM anaknya (untungsnya, NEM sudah tidak dipakai lagi, entah apalagi cara mereka), kalau perlu didongkrak supaya bisa masuk sekolah-sekolah favorit. Kalaupun NEM anaknya rendah, cara yang paling praktis adalah mencari lobby untuk memasukan anaknya ke sekolah yang diinginkan, kalau perlu nyuap. Perilaku para orang tua seperti ini (khususnya kalangan berduit) secara tidak langsung sudah mengajari anak-anak mereka bagaimana melakukan kecurangan dan penipuan. (makanya tidak aneh sekarang ini banyak oknum pejabat jadi penipu dan pembohong rakyat). Dan banyak lagi yang tidak perlu saya sebutkan satu per satu dalam tulisan ini.
Kembali ke pendidikan nasional yang bermoral (yang saya maksud adalah pendidikan yang bisa mencetak generasi muda dari SD sampai PT yang bermoral. Dimana proses pendidikan harus bisa membawa peserta didik kearah kedewasaan, kemandirian dan bertanggung jawab, tahu malu, tidak plin-plan, jujur, santun, berahklak mulia, berbudi pekerti luhur sehingga mereka tidak lagi bergantung kepada keluarga, masyarakat atau bangsa setelah menyelesaikan pendidikannya.Tetapi sebaliknya, mereka bisa membangun bangsa ini dengan kekayaan yang kita miliki dan dihargai didunia internasional. Kalau perlu bangsa ini tidak lagi mengandalkan utang untuk pembangunan. Sehingga negara lain tidak seenaknya mendikte Bangsa ini dalam berbagai bidang kehidupan.
Dengan kata lain, proses transformasi ilmu pengetahuan kepada peserta didik harus dilakukan dengan gaya dan cara yang bermoral pula. Dimana ketika berlangsung proses tranformasi ilmu pengetahuan di SD sampai PT sang pendidik harus memiliki moralitas yang bisa dijadikan panutan oleh peserta didik. Seorang pendidik harus jujur, bertakwa, berahklak mulia, tidak curang, tidak memaksakan kehendak, berperilaku santun, displin, tidak arogan, ada rasa malu, tidak plin plan, berlaku adil dan ramah di dalam kelas, keluarga dan masyarakat. Kalau pendidik mulai dari guru SD sampai PT memiliki sifat-sifat seperti diatas. Negara kita belum tentu morat-marit seperti ini.
Kedua, Perubahan dalam pendidikan nasional jangan hanya terpaku pada perubahan kurikulum, peningkatan anggaran pendidikan, perbaikan fasilitas. Misalkan kurikulum sudah dirubah, anggaran pendidikan sudah ditingkatkan dan fasilitas sudah dilengkapi dan gaji guru/dosen sudah dinaikkan, Namun kalau pendidik (guru atau dosen) dan birokrat pendidikan serta para pembuat kebijakan belum memiliki sifat-sifat seperti diatas, rasanya perubahan-perubahan tersebut akan sia-sia. Implementasi di lapangan akan jauh dari yang diharapkan Dan akibat yang ditimbulkan oleh proses pendidikan pada generasi muda akan sama seperti sekarang ini. Dalam hal ini saya tidak berpretensi menyudutkan guru atau dosen dan birokrat pendidikan serta pembuat kebijakan sebagai penyebab terpuruknya proses pendidikan di Indonesia saat ini. Tapi adanya oknum yang berperilaku menyimpang dan tidak bermoral harus segera mengubah diri sedini mungkin kalau menginginkan generasi seperti diatas.
Selain itu, anggaran pendidikan yang tinggi belum tentu akan mengubah dengan cepat kondisi pendidikan kita saat ini. Malah anggaran yang tinggi akan menimbulkan KKN yang lebih lagi jika tidak ada kontrol yang ketat dan moralitas yang tinggi dari penguna anggaran tersebut. Dengan anggaran sekitar 6% saja KKN sudah merajalela, apalagi 20-25%.
Ketiga, Berlaku adil dan Hilangkan perbedaan. Ketika saya masih di SD dulu, ada beberapa guru saya sangat sering memanggil teman saya maju kedepan untuk mencatat dipapan tulis atau menjawab pertanyaan karena dia pintar dan anak orang kaya. Hal ini juga berlanjut sampai saya kuliah di perguruan tinggi. Yang saya rasakan adalah sedih, rendah diri, iri dan putus asa sehingga timbul pertanyaan mengapa sang guru tidak memangil saya atau yang lain. Apakah hanya yang pintar atau anak orang kaya saja yang pantas mendapat perlakuan seperti itu.? Apakah pendidikan hanya untuk orang yang pintar dan kaya? Dan mengapa saya tidak jadi orang pintar dan kaya seperti teman saya? Bisakah saya jadi orang pintar dengan cara yang demikian?
Dengan contoh yang saya rasakan ini (dan banyak contoh lain yang sebenarnya ingin saya ungkapkan), saya ingin memberikan gambaran bahwa pendidikan nasional kita telah berlaku tidak adil dan membuat perbedaan diantara peserta didik. Sehingga generasi muda kita secara tidak langsung sudah diajari bagaimana berlaku tidak adil dan membuat perbedaan. Jadi, pembukaan kelas unggulan atau kelas akselerasi hanya akan membuat kesenjangan sosial diantara peserta didik, orang tua dan masyarakat. Yang masuk di kelas unggulan belum tentu memang unggul, tetapi ada juga yang diunggul-unggulkan karena KKN. Yang tidak masuk kelas unggulan belum tentu karena tidak unggul otaknya tapi karena dananya tidak unggul. Begitu juga kelas akselerasi, yang sibuk bukan peserta didik, tapi para orang tua mereka mencari jalan bagaimana supaya anaknya bisa masuk kelas tersebut.
Kalau mau membuat perbedaan, buatlah perbedaan yang bisa menumbuhkan peserta didik yang mandiri, bermoral. dewasa dan bertanggungjawab. Jangan hanya mengadopsi sistem bangsa lain yang belum tentu cocok dengan karakter bangsa kita. Karena itu, pembukaan kelas unggulan dan akselerasi perlu ditinjau kembali kalau perlu hilangkan saja.
Contoh lain lagi , seorang dosen marah-marah karena beberapa mahasiswa tidak membawa kamus. Padahal Dia sendiri tidak pernah membawa kamus ke kelas. Dan seorang siswa yang pernah belajar dengan saya datang dengan menangis memberitahu bahwa nilai Bahasa Inggrisnya 6 yang seharusnya 9. Karena dia sering protes pada guru ketika belajar dan tidak ikut les dirumah guru tersebut. Inikan! contoh paling sederhana bahwa pendidikan nasional kita belum mengajarkan bagaimana berlaku adil dan menghilangkan Perbedaan.
PEJABAT HARUS SEGERA BERBENAH DIRI DAN MENGUBAH PERILAKU
Kalau kita menginginkan generasi penerus yang bermoral, jujur, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, berperilaku santun, bermoral, tahu malu dan tidak arogan serta mementingkan kepentingan bangsa bukan pribadi atau kelompok. Maka semua pejabat yang memegang jabatan baik legislative, ekskutif maupun yudikatif harus berbenah diri dan memberi contoh dulu bagaimana jujur, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, berperilaku santun, bermoral, tahu malu dan tidak arogan serta mementingkan kepentingan bangsa bukan pribadi atau kelompok kepada generasi muda mulai saat ini.

Selasa, 29 November 2011

Pencari Cinta

Renungan Cinta...



Kepada yg masih SINGLE…

Cinta ibarat kupu2. Makin kau kejar, makin ia menghindar. Tp, bila kau biarkan ia terbang, ia akan menghampirimu di saat kau tak menduga. Cinta mampu membahagiakanmu tapi sering pula ia menyakiti, tp cinta itu hanya istimewa apabila kau berikan pd seseorang yg layak menerima.

Kepada yg ragu2 dgn PERNIKAHAN.. .

Cinta bknnya mencari seseorang yg “SEMPURNA”, tetapi menemukan seseorang yg mampu menjadikan dirimu sempurna.

Kepada PLAYBOY / PLAYGIRL…

Jgn katakan “AKU CINTA PADAMU!” bila kau tdk benar2 peduli. Jgn bicarakan soal perasaan bila itu tdk benar2 ada. Jgn kau sentuh hidup seseorang bila kau hanya berniat main2 dgnnya. Jgn menatap ke dlm mata seseorang bila apa yg kau lakukan hanya pembohongan. Hal paling kejam yg dilakukan ialah membuat seseorang jatuh cinta, sedangkan kau tdk berniat langsung “UNTUK MENERIMANYA” saat ia terjatuh.

Kepada yg PATAH HATI…

Sakit… patah hati… bertahan selama kau menginginkannya dan akan menghiris luka sedalam kau membiarkannya. Persoalannya, bukan bagaimana kita mengatasi rasa sakit itu, tetapi adalah apa yg boleh diambil sbg pengajaran dan hikmahnya.

Kepada yg BELUM PERNAH JATUH CINTA…

Bagaimana kalau jatuh cinta? Mahu jatuh, jatuhlah! Tetapi, jgn sampai terjerumus. Biar selamba tp stabil. Berkongsilah tetapi jgn tak adil. Cubalah utk memahami tetapi bkn bermakna tdk boleh meminta apa2. Bersedialah utk terluka dan menderita, tetapi jgn simpan semua rasa sakit jika itu yg benar2 dialami.

Kepada yg ingin MENGUASAI…

Hatimu patah melihat org yg kau cintai berbahagia dgn org lain, tetapi akan lebih sakit lagi apabila mengetahui bahawa org yg kau cintai ternyata tdk bahagia dgn mu.

Kepada yg takut MENGAKUI…

Cinta menyakitkan bila anda putuskan hubungan dgn seseorang. Tetapi, lebih sakit lagi bila seseorang memutuskan hubungan dgn mu. Tetapi, cinta paling menyakitkan apabila org yg kau cintai, langsung tdk mengetahui perasaanmu terhadapnya.

Kepada yg masih bertahan MENCINTAI SESEORANG YG TLH PERGI…

Hal menyedihkan dlm hidup ialah bila kau bertemu seseorang lalu jatuh cinta. Kemudian akhirnya menyedari bahawa dia bukanlah jodohmu dan kau tlh mensia-siakan masa bertahun-tahun utk seseorang yg tdk layak. Kalau sekarang dia sudah tdk layak, 10 thn dr sekarang pun dia tetap tak akan layak. Biarkan dia pergi dan lupakan.

Cinta memang indah tp byk ranjau onak berduri didlmnye…. .

Tentang Diriku

Foto Saya
Malaysia
Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita ? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah Cinta ...

I Love Allah

I Love Allah

Aku Cinta Allah

Aku Cinta Allah


Memori Cinta

Memori Cinta

Cintai Allah

I Love Malaysia

I Love Malaysia

I Love Al Quran

I Love Al Quran

Mutiara Cinta

ku Yang Pemarah


akhir-akhir ini, orang sering berkomentar terhadapku..  kata mereka aku berubah menjadi seorang pemarah. cuman masalah sepele saja, pasti marah. pikirku, memang inilah aku apa adanya. mungkin mereka saja yang belum tau sifatku atau aku saja yang selama ini menutup-nutupinya. aku memang gak suka di katakan seorang pemarah,  seharusnya mereka memandang permasalahan secara proporsional sehingga bisa menilai orang dengan kadar yang tepat. mana seorang pemarah, mana orang yang memang seharusnya marah.
beda-beda tipis sih, tetapi aku lebih suka seperti itu. sehingga orang akan lebih memahami orang lain. penyikapan persoalan terhadap seseorang yang marah dan yang memang seharusnya marah juga akan berbeda.

wallahu ‘alam.

Menata kembali, niat kita dalam berdakwah

Niat adalah hal fundamental bagi setiap Muslim ketika mengerjakan sesuatu. Segala sesuatunya sangat bergantung pada niatnya.Niat inilah yang akan membawa konsekuensi pada diterima atau tidaknya suatu ibadah yang kita lakukan  kepada Allah SWT Rasulullah SAW bersabda: ”Sesungguhnya perbuatan itu tergantung pada niatnya, seseorang itu akan memperoleh apa yang telah diniatkannya. Barang siapa hijrahnya itu karena Allah dan rasulnya, maka ia akan memperoleh pahala dan barang siapa hijrahnya itu karena harta atau wanita, maka ia akan memperoleh apa yang telah diniatkanya itu.”
Asal muasal hadits ini adalah ketika Rasulullah SAW berdakwah di negeri Mekah merasa sulit karena selalu  mendapatkan perlawanan hebat dari kaum Quraisy.Beliau akhirnya mendapat perintah untuk hijrah ke Yatsrib  (Madinah). Beliau pun memerintahkan para sahabat untuk berhijrah. Tapi para sahabat ternyata punya motivasi yang berbeda-beda dalam melakukan hijrah. Mulai dari sahabat yang ikhlas mencari keridhoan Allah SWT hingga alasan  wanita, harta, dan benda. Karena itu Rasulullah menginstruksikan kepada para sahabat untuk menata niat mereka  melalui hadits itu.

Ku Yakin Sampai disana


Di tengah banyak orang complain, kritik, tidak puas, kecewa dan protes atas kinerja 100 hari pemerintahan SBY yang dianggap gagal total, SBY dengan gembira bernyanyi “Ku Yakin Sampai di Sana”.
Saya tidak ingin ikut-ikutan membicarakan kinerja 100 hari pemerintahan SBY yang diwarnai drama century, perseteruan KPK-Polisi-Kejaksaan, mobil mewah para menteri, imajinasi pembunuhan atas dirinya dan pesawat kepresidenan. Karena saya yakin kita sudah bisa membedakan dengan jernih mana komitmen mana yang sekedar retorika, mana keseriusan dan ketulusan mana yang sekedar pencitraan.
Yang ingin saya bicarakan adalah judul lagu yang baru saja di launching SBY yang menurut saya menarik. Karena berisi semangat, keyakinan dan optimisme yang semestinya dimiliki oleh setiap orang yang ingin mencapai sesuatu yang diinginkan. Keyakinan adalah teman setia yang akan membawa kita pada suatu tempat yang kita cita-cita kan.


di penghujung malam, saat hujan masih membasahi bumi…


setelah rangkaian cerita  yang panjang hari ini… ku merenung. ternyata waktu berlalu begitu cepat, banyak hal yang belum kulakukan.teringat  pertanyaan yang pasti akan kujawab kelak…
“Man Robbuka?” … Siapakah Robbmu?
“Wa maa diinuka?” … dan apakah agamamu?
“Wa maa hadzaar rujululladzii bu’itsa fiikum?” … dan siapakah orang yang telah diutus di antara kalian ini?
Tiga pertanyaan inilah yang disebut dengan fitnah kubur. Oleh karena itu, tiga pertanyaan pokok ini merupakan masalah besar yang penting dan mendesak untuk diketahui. Wajib bagi setiap manusia untuk mengetahui, meyakini dan mengamalkan hal ini, baik secara lahir maupun bathin. Tidak seorang pun dapat beralasan untuk tidak mengetahui tiga hal tersebut dan tidak mempelajarinya. Bahkan ketiga hal ini harus dipelajari sebelum hal lain.

Emang Akhwat bisa jatuh cinta??


Wah, ngomongin tentang cinta. Akhwat?!Jatuh cinta?! Emang bisa?!
Woi, woi, akhwat juga manusia, akhwat juga bisa jatuh cinta, seakhwatnya akhwat juga punya rasa cinta, benci, suka, dll.
Nih, salah satu contoh percakapan dua orang akhwat:
Nayla: “ras, mau nanya donk!”
Laras: “nanya apa?!“
Nayla: “tapi, kamu jawab yang jujur ya!”
Laras: “iya, emang apa?”
Nayla: “kamu pernah jatuh cinta ga?”
Laras terdiam cukup lama. Sambil berjalan di gang yang tak begitu lebar, Laras menanyakan pada dirinya sendiri: ”Pernahkah aku jatuh cinta?”
Nayla yang berjalan di depan Laras memperlambat langkah agar mereka bisa berjalan sejajar dan Nayla menunggu jawaban dari Laras.
Laras: “iya, pasti-lah pernah!” (bohong, jika ada yang mengatakan tidak pernah jatuh cinta, pikir Laras)
Nayla: “sama ikhwan?! Baru-baru ini?! (Nayla hanya memastikan bahwa sahabatnya itu pernah jatuh cinta dengan ikhwan; akhwat jatuh cinta sama ikhwan!)
Laras: “emmm, mungkin lebih tepatnya kagum! Ya, kagum! Hanya sebatas itu.” (Laras mengoreksi jawabannya. Laras pikir selama ini rasa itu hanya sebatas rasa kagum, gak lebih)
Nayla: “yup! Lebih tepatnya kagum! Aku kira orang kayak kamu gak bisa jatuh cinta!”
Laras: “loh, kenapa kamu mikir kayak gitu?!”
Nayla: “ya, akhwat kayak kamu itu kayaknya gak mungkin punya perasaan apa-apa sama ikhwan, gak mungkin jatuh cinta. Kamu itu kalem, pendiem, berwibawa banget. Ya gak mungkin-lah.”
Laras: “Tapi, nyatanya, aku bisa kagum juga kan sama ikhwan?! Itu mah fitrah kali!”
Yup! Yang namanya kagum, apalagi kagum antar lawan jenis, hal itu mah wajar-wajar aja. Yang gak wajar itu, kalo rasa kagum yang ada pada diri kita malah membuat kita melakukan hal-hal yang gak sepantasnya dilakukan (apaan tuh?!), apalagi oleh ikhwan akhwat loh. Berat euy sandangan ikhwan akhwat itu. Yang ada di pikiran kebanyakan orang nih, yang namanya ikhwan akhwat itu gak nganut yang namanya pacaran. Ikhwan akhwat lebih nganut system ta’aruf sebelum nikah. Gaya pacaran ikhwan akhwat, ya setelah mereka nikah nanti.

Sebuah Renungan Hati Untuk Ukhti Muslimah

Teruntuk Ukhti muslimah putri islami bagi dien ini. “semoga Allah swt senantiasa menjaga kesucian harga dirimu di tengah dahsyatnya fitnah dan ujian.”.

Ukhti muslimah, Ukhti islami di negeri pertiwi…

Malam ini ada gelisah yang menyusup kedalam jiwaku.Aku terbangun dengan ikatan -ikatan kecemasan.Mataku berembun sebagaimana kaca jendela kamarku yang setiap malam berbasah embun musim dingin yang begitu dahsyat.Tak ada suara selain teriakan – teriakan bathin yang menggema di liang telingaku ketika teringat keadaanmu di negeri pertiwi yang dirudung fitnah begitu besar.

Ukhti islami dinegeri pertiwi …

Kuambil pena setelah kulantunkan untaian do'a. Semoga lantunan pena kegelisahan ini membuat jiwa-jiwamu tersadar akan apa yang sebenarnya kami rasakan. Hingga pena ini tergerak untuk menasihatkan.

Ukhti muslimah…

Jika tarian pena kegelisahan ini terlalu latah dan kering , semoga tetesan bening yang membersamai tulisan ini bisa menyejukkan suasana hatimu laksana gerimis ketika hadirnya musim panas.

Ukhti islami yang sedang membaca renungan hati ini , adakah waktu beberapa menit saja di tengah kesibukanmu bersama tugas sekolah/kuliah/kerja..? Dan adakah beberapa saat saja untuk meluangkan isi hati dan perasaan demi membaca tarian pena di lembar putih ini..? Dan adakah sebentuk kesabaran yang setiap sisinya dihiasi perhatian untuk menyelesaikan membaca renungan hati ini hingga akhir..? Aku mohon engkau tak merasa keberatan ataupun waktumu tercuri untuk sekedar mendengarkan renungan hati dari seseorang yang barang kali tak pernah engkau mengenalnya.

Ukhti islami…

Izinkan tarian pena ini menggores lembut lembaran-lembaran putih ini sebagai lukisan hati aku yang sedang cinta dan cemburu karena Allah swt. Biarkan diri ini berterus terang menuliskan untaian kalimat yang sebelumnya telah aku tulis di lembar hati aku sebelum ku tuangkan di lembar putih ini. aku pun tak mengerti apakah dirimu merasa senang atau malah benci dengan kehadiran renungan hati ini yang tak pernah kau harapkan sebelumnya. aku serahkan semua kepada pemilik hati setiap jiwa yaitu Allah swt...


Ukhti islami …

Sengaja kutulis renungan hati ini untukmu ,karena aku berharap lewat renungan hati ini bisa menjadi wasilah yang membuat harga dirimu mewangi bak melati yang mekar berseri..

Ukhti muslimah…

Aku tulis renungan hati ini disaat hati aku kalut dan resah melihat keadaanmu. Hingga terkadang hanya elusan dada sebagai rasa iba yang terpendam didalam jiwa.

Bagaimana tidak iba jika setiap hari aku lihat saudari-saudarimu ditelanjangi auratnya..? Ditelanjangi sehelai demi sehelai pakaian harga dirinya di depan jutaan orang sebagai tontonan para penggembira yang mengabdikan diri kepada hawa nafsu setan.

Bagaimana tidak resah jika tiap waktu slalu kudengar saudari-saudarimu di nodai kehormatannya , bahkan menyerahkan seluruh tubuhnya demi diobral di majalah-majalah murahan yang menjerumuskan ke jurang perzinaan, Jurang yang menjijikkan yang tak pantas dilakukan kecuali para binatang yang tak berakal.

Hmmz…. bagaimana diri ini tak bersedih menangis bahwa sebenarnya pasukan setan itu menggiring mereka ke lembah-lembah jahanam di balik ketertawaan dan kemasyhuran yang sebenarnya adalah tipuan.

Ukhti islami di negeri pertiwi…

Tidak tahukah dirimu bahwa ada bening yang menetes hangat membasahi dua pipi ini saat melihat keadaanmu..? Akan tetapi seolah dirimu tak pernah mengerti arti sebuah air mata dari seseorang yang mengharapkan kejayaan harga dirimu dalam menopang panji islami bagi dien ini, Hingga akhirnya dirimu enggan mendengarkan nasehat yang dengannya mungkin Allah swt menjadikan wasilah kebaikan bagi dirimu di dunia dan akhirat kelak.

Kutulis suratan hati ini sebagai nasehat uintukmu karena Allah swt semata. Kugores saat mulut ini tak sanggup lagi bicara karena saudari-saudarimu yang tertipu itu semakin membabi buta mengumbar aurat didepan pria, Mereka bangga menjadi mangsa serigala-serigala pengumbar cinta dusta, Seakan mereka tak pernah bersedih dan justru bangga menumpuk dosa setiap harinya. Berzina dengan setiap pria yang diinginkannya demi memuaskan nafsu bejatnya.Berlenggak lenggok bagaikan cacing yang kepanasan di club-club malam, Menghabiskan hari-hari siang dan malam dengan lantunan musik yang melalaikan, Meninggalkan istananya menuju panggung–panggung hiburan. Wajahnya menghitam dibalik polesan bedak tebal yang tak pernah terbasuh sucinya air wudhu yang mencerahkan, Keningnya telah jauh dari sujud sebagaimana bejat akhlaqnya yang tak karuhan.Berdandan dan berdandan demi laris dalam perzinaan.

Oh… betapa jauhnya mereka dari belaian suami tercinta, karena kekasih mereka adalah serigala yang tajam taring dan kukunya. Tak pernah merasakan nikmatnya bercanda dengan anak tercinta karena rahim mereka telah mereka haramkan dari mengandung anak sebagai anugerah dari Arrahman, Rahim mereka kotor dengan air mani haram dan menjijikan . Naudzu b illahi mindzalik

Wahai Ukhti islami…

Tidak sampaikah kabar yang benar dari langit akan kebanyakan penghuni neraka adalah wanita..? Belum datangkah kepadamu akan nasehat dari kitab dan sunnah tentang orang-orang dari kalangan wanita yang di haramkan Allah swt mencium bau jannah..? Padahal bau jannah itu tercium dari jarak 500 tahun perjalanan. Itulah para wanita penggembira di dunia tanpa mengindahkan perintah-Nya.

Ukhti islami…

Sampai disini aku tak megerti apakah kata–kata ini menembus ke relung hatimu, Hingga membuat dirimu sudi merenung sejenak untuk memperbaiki diri menjadi sesosok muslimah sejati..?  Muslimah sejati yang hidupnya bahagia dengan suami setia tercinta hingga di surga. Muslimah sejati yang jiwanya kaya dengan kasih sayang tulus kepada anak tercinta. Dan muslimah sejati yang hidupnya mulia karena menutup auratnya.

Kuharap masih tersisa secuil kesempatan untuk telusuri goresan-goresan pena di lembar putih ini.

Ukhti islami di negeri pertiwi…

Kutulis suratan hati ini saat nuraniku menjerit dan berteriak kesakitan melihat harga dirimu diinjak–injak oleh anjing–anjing durjana yang setiap saat mengintaimu, Mereka menyembunyikan kebuasan nafsunya di balik kata-kata cinta manis dan menawan, Emansipasi dan persamaan gender yang sebenarnya rayuan gombal, Mereka menyembunyikan semua itu padahal hati mereka penuh dengan makar dan tipuan bejat mereka.

Ukhti islami di negeri pertiwi…

Kedua mata ini sudah sepat membuka dan menatap hari-hari yang ditaburi kemaksiatan dan telinga ini pun juga bosan mendengar musik–musik setan yang dihalalkan pengikut kebatilan, Setiap ruang dan waktu musik-musik itu bergema di telinga dengan syair-syair cinta dusta, Di puja-puja dan dihafal para remaja melebihi cintanya terhadap ayat-ayat al-quran yang mulia, Bahkan ratusan ribu keluar demi menyaksikan konser musik, dengan berdesak-desakan dan berjingkrak ria. Bahkan diantara mereka ada yang meningggal di tempat maksiat bersama iringan suara gitar dan band yang melalaikan.

CERMINAN MASA LALU



Sebuah keajaiban? Apakah arti keajaiban? Tiba-tiba pertanyaan itu muncul begitu saja di benak Arinda. Gadis kecil yang polos itu.....

"Apa mimpimu suatu ketika?" tanya hatinya sendiri di sela kegelisahannya.

"Aku ingin berada di sebuah tempat, dimana aku tak lagi merasa sepi....," bisik Arinda seraya menatap sekeliling ruang rumahnya yang memang amat sepi. Bagaimana tidak sepi, Arinda hanya hidup berdua dengan ibunya yang sudah tua. Arinda sebenarnya bukan anak tunggal. Ia anak bungsu dari dua puluh bersaudara.

Sembilan belas saudaranya meninggal ketika masih usia batita dan balita. Entah kutuk apa, yang menimpa ibunya Arinda. Setiap anaknya berusia satu tahun, tiba-tiba sakit parah dan meninggal. Ibunya tak putus asa untuk segera hamil lagi, Tapi nasib anak kedua dan seterusnya bagai tertimpa naas yang tak berkesudahan. Lagi-lagi ketika berusia rata-rata di bawah tiga dan lima tahun sakit parah dan meninggal.

Ada yang terkena panas, muntaber, batuk, danlainsebagainya. Hingga tak terasa ibunya hamil anak yang kedua puluh. Arinda satu-satunya anak yang bertahan hidup. Namun kesialan pun tak juga berakhir, karena pada usia dua tahun, ayah Arinda harus wafat terkena sakit tipes. Jadilah Arinda anak yatim.

Satu-satunya teman Arinda hanyalah seekor kucing kecil dan sebuah boneka. Yang tiap hari diajaknya bicara dan bermain. Semua tetangga di kampungnya mengucilkannya, karena Arinda dianggap Arinda anak pembawa sial. Menurut orang kampung bahwa kematian sembilan belas saudaranya dan kematian ayahnya adalah bukti kesialannya.

Jadilah seorang Arinda yang terbiasa hidup sendiri. Kini Arinda sudah menjadi gadis kecil yang kepalanya selalu penuh obsesi. Obsesi ini membuat Arinda sering berbicara dengan bayangannya sendiri di depan cermin.

"Hai, Arinda? Kamu mulai cantik, ya?" ucapnya sendiri pada bayangan wajahnya di cermin. Kemudian ia tersenyum.

"Imoettt!" desisnya.

"Arinda....," panggil ibunya yang baru saja pulang dari pasar selesai berbelanja.

"Eh, ibu.....,"

Ibunya menggelengkan kepalanya...... Brakkkkk! Tiba-tiba sebuah suara benda terjatuh mengejutkan Arinda. Arinda segera menarik napas panjang. Ia seakan baru saja tersadar dari sebuah mimpi panjang.

"Kau, seperti sedang mengingat sesuatu?" Silvana duduk di sampingnya sambil membenahi map yang dibawanya.

"Aku kadang suka teringat terus masa kecilku, Sil!"

"Masa kecilmu? Kau menyesal karena kau terlahir sendirian?"
"Entahlah....," desah Arinda.
"Masa lalu.... Setiap orang dibentuk karena masa lalu, Rin!"
"Ya, masa laluku mungkin sebuah masa lalu yang paling mengerikan! Masa lalu yang penuh kesepian........"

"Jadi karena itu kau tidak pernah berniat menikah?"
"Aku takut menikah. Aku takut melahirkan anak-anak yang kemudian menyaksikan anakku meninggal di usia masih sangat kecil.......,"
"Arinda, kau pikir apa yang dialami ibuku akan kau alami juga?"
""Buktinya semua saudara dari bapak atau dari ibu mengucilkanku karena mereka mengnanggap bahwa aku adalah adalah sebuah kutukan....,"
"Kau ini kronis! Menuduh dirimu sendiri sebagai kutukan. Aku bersahabat denganmu sejak di sekolah dasar hingga SMP, SMA, kuliah, dan kerja bersama.... Aku tak mendapat kesialan apapun !!

KESEPIAN



K E S E P I A N


Perlahan tapi pasti
Kau meninggalkan ku tanpa sebab
Kau pergi begitu saja
Tanpa pesan dan kesan

Aku..........
Aku kesepian tanpamu
Dan kebingungan tanpamu
Aku seperti manusia bodoh

Aku ingin kembali
Seperti yang dulu
Tawa dan senyummu
Membuat ku merasa hidup

Kepergianmu
Membuatku tersandar
Dalam lamunan

Hasrat hati ingin kau kembali
Kepelukanku
Tapi..........
Dimanakah kau berada ??